Friday, April 1, 2016

Fiqh Jual Beli



Fiqh Jual Beli

A.     Pengertian Jual Beli
Secara bahasa berarti al-ba’i, al-tijarah dan Al- Mubadalah, yang artinya: Mereka mengharapkan tijarah(perdagangan) yang tidak akan rugi. 

Secara istilah yaitu: menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan.
(Suhendi, Hendi,2002, Fiqih Muamalah,Hlm 67)

 



B.      RUKUN DAN SYARAT JUAL BELI

Rukun jual-beli ada tiga, yaitu:

1.       Akad (ijab qabul)

2.       Orang-orang yang ber-akad (penjual dan pembeli)

3.       Ma’kud alaih (objek akad).

v  Syarat jual-beli menurut ulama Hanafiyah ada empat, yaitu:

1. Syarat terjadinya akad (in’iqad)

2. Syarat pelaksanaan akad

3. Syarat sah akad

4. Syarat lujum (kemestian)

v  Syarat-syarat  jual beli secara umum:

 1. bendanya suci

2. Dapat dimanfaatkan

3. Milik penuh penjualnya

4. Kemampuan untuk menyerahkannya

5. Barangnya diketahui

6. Barangnya dikuasai



(Al-Jamal Muhammad Ibrahim.1994. Fiqih Muslimah. Hlm 367)





C.      MACAM-MACAM JUAL BELI

1. Menjual barang yang bisa dilihat

2. Menjual sesuatu yang ditentukan sifatnya dan diserahkan kemudian

3. Menjual barang yang tidak ada dan tidak dapat di lihat oleh pembeli maupun penjual atau

oleh sala satu dari mereka

(Al-Jamal Muhmmad Ibrahim, 1994, Fiqih Muslimah Hal 367)

D.      JUAL BELI YANG DILARANG DALAM ISLAM

v  Terlarang sebab ahliah (ahli akad)

  1. jual-beli orang gila

  2. jual-beli anak kecil

  3. jual-beli orang buta

  4. jual-beli terpaksa

  5. jual-beli fudhul

v  terlarang sebab shighat

  1. jual-beli mu’athah

  2. jual-beli munjiz

  3. jual-beli dengan isyarat atau tulisan

v  Terlarang sebab ma’qud alaih

  1. jual-beli benda yang tidak ada ataudikhawatirkan tidak ada

  2. jual-beli barang yang tidak dapat diserahkan

  3. jual-beli barang najis dan terkena najis

  4. jual-beli barang umum

v    terlarang sebab syara’

  1. jual-beli riba

  2. jual-beli dengan uang dari barang yang diharamkan

  3. jual-beli waktu adzan jum’at

  4. jual-beli mamakai syarat

(Syafi’i Racmat, 2001, Fiqih Muamalah Hlm 93)









E.       Khiar Dalam Jual Beli

  1. v  Khiar majelis, artinya antara penjual dan pembeli boleh memilih akan melanjutkan jual beli atau membatalkannya, selama keduanya masih ada dalam satu tempat (majelis), khiar majelis boleh dilakukan dalam berbagai jual beli.
  2. v  Khiar syarat,yaitu penjualan yang di dalamnya disyarakatkan sesuatu baik oleh penjual atau oleh pembeli, seperti seeorang berkata, “saya jual rumah ini dengan harga Rp 100.000.000 dengan syarat khiar selama tiga hari”.
  3. v  Khiar’aib. Artinya dalam jual beli ini disyaratkan kesempurnan benda-benda yang di beli.



(Suhendi, Hendi,2002, Fiqih Muamalah,Hlm 83. Jakarta)



DAFATAR RUJUKAN

Hendi,Suhendi.2002. Fiqh Muamaalah. Jakarta: Rajaga Findo Persada

Racmat Syafi’i. 2001. Fiqih Muamalah. Bandung

Ibrahim Al-Jamal Muhmmad. 1994. Fiqih Muslimah.Jakarta




















No comments:

Post a Comment